السبت، 13 فبراير 2016

Mengapa Orang Bisa Sesat?

Kenapa Orang Bisa Tersesat?

قال شيخ الإسلام ابن تيمية -رحمه الله-:
"وأصل ضلال من ضل هو بتقديم قياسه على النص المنزل من عند الله وتقديم اتباع الهوى على اتباع أمر الله"
العبودية | صـ ٦٧


Penyebab utama kesesatan:
Lebih mengutamakan logika pribadi dibandingkan dalil yang diturunkan dari sisi Allah.
Lebih mengikuti hawa nafsu dibandingkan perintah Allah.
*
(Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, dalam Al-'Ubudiyah, hlm. 67)
________
www.wanitasalihah.com
https://telegram.me/wanitasalihah

الخميس، 11 فبراير 2016

Kaya tapi zuhud... Miskin tapi gila harta... Mungkinkah?

kaya tapi zuhud


Itu sangat mungkin... bagaimana bisa demikian? Mari simak pemaparan Ibnul Qoyyim -rahimahullah- berikut ini:

"Ketika harta berada di tanganmu, bukan di hatimu, dia tidak akan membahayakanmu, walaupun jumlahnya banyak.

Sebaliknya, ketika harta itu di hatimu, dia akan membahayakanmu, walaupun harta itu tidak ada sedikitpun di tanganmu.

Imam Ahmad pernah ditanya: 'Bisakah seseorang menjadi zuhud, padahal dia memiliki seribu dinar?'. Beliau menjawab: 'Ya, (bisa saja), asalkan dia tidak senang bila harta itu bertambah, dan dia tidak sedih bila harta itu berkurang'.

Oleh karenanya para sahabat menjadi orang yang paling zuhud terhadap harta yang ada di tangan mereka.

Sufyan Ats-Tsauri juga pernah ditanya: 'Bisakah orang yang kaya menjadi zuhud?'. Beliau menjawab: 'Ya (bisa saja), yaitu jika saat hartanya bertambah dia bersyukur, dan saat hartanya berkurang dia juga bersyukur, dan bersabar.'" 

(Sumber: Madarijus Salikin 1/463)

Ustadz Musyaffa Ad Dariny

الأربعاء، 10 فبراير 2016

Liberal VS. Kyai Kampung

DIALOG ANTARA LIBERAL DAN KYAI KAMPUNG

Liberal: "Ki, ada orang baik banget, anti korupsi, bangun masjid, rajin sedekah sampai hidupnya sendiri dikorbanin buat nolongin orang banyak, terus meninggal dan dia bukan Muslim, Dia masuk surga atau neraka?"

Kyai: "Neraka."

Liberal: "Lah? Kan dia orang baik. Kenapa masuk neraka?"

Kyai: "Karena dia bukan Muslim."

Liberal: "Tapi dia orang baik Ki. Banyak orang yang kebantu karena dia, bahkan umat Islam juga. Malah Bangun Masjid Raya segala. Jahat bener dah Tuhan kalau orang sebaik dia dimasukin neraka juga."

Kyai: "Allah tidak jahat, tapi adil."

Liberal: "Adil dari mane?"

Kyai: "Kamu sekolahnya sampai tingkatan apa?"

Liberal: "Ane mah Master Sains lulusan US Ki, kenape?"

Kyai: "Kenapa bisa kamu dapat titel Master Sains dari US?"

Liberal: "Yaa karena kemaren ane kuliah disana, diwisuda di sana."

Kyai: "Namamu terdaftar di sana? Kamu mendaftar?"

Liberal: "Ya jelas dong Ki, ini ijazah juga masih basah."

Kyai: "Sekiranya waktu itu kamu tidak mendaftar, tapi kamu tetap datang kesana, hadir di perkuliahan, diam-diam ikut ujian, bahkan kamu dapat nilai sempurna, apakah kamu tetap akan dapat ijazah?"

Liberal: "Jelas enggak Ki, itu namanya mahasiswa ilegal, sekalipun dia pintar, dia nggak terdaftar sebagai mahasiswa, kampus ane mah ketat soal aturan gituan."

Kyai: "Berarti kampusmu jahat dong, ada orang sepintar itu tak dikasih ijazah hanya karena tidak mendaftar?"

Liberal: *terdiam*

Kyai: "Gimana?"

Liberal: "Ya nggak jahat sih Ki, itu kan aturan, salah si mahasiswa kenapa nggak mendaftar, konsekuensinya ya nggak dapat ijazah dan titel resmi dari kampus."

Kyai: "Nah, kalau kampusmu saja ada aturan, apalagi dunia dan akhirat. Kalau surga diibaratkan ijazah, dunia adalah bangku kuliah, maka syahadat adalah pendaftaran awalnya. Tanpa pendaftaran awal, mustahil kita diakui dan dapat ijazah, sekalipun kita ikut kuliah dan mampu melaluinya dengan gemilang. Itu adalah aturan, menerapkannya bukanlah kejahatan, melainkan keadilan."

Catatan penulis:
Dialog imajiner di atas penulis dapatkan dari seorang ustadz di Whatsapp, tanpa penyebutan keterangan sumber dan nama penulis. Semoga bermanfaat. Ternyata dengan logika sederhana pun sudah dapat membantah kaum liberalis.