الأربعاء، 25 أبريل 2018

Semangatnya Para Ulama dalam Menuntut Ilmu

PERJALANAN PARA ULAMA DALAM MENUNTUT ILMU

1. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah meneliti lebih dari seratus buku Tafsir besar dan kecil untuk mencari apakah para shahabat rodhiyallahu ‘anhum menawilkan ayat dan hadits tentang shifat Allah.

2. Imam Ibnu Jarir Ath Thobary menulis sekitar 60 lembar perhari. Beliau menulis Tafsir dan Tarikhnya dari tiga puluh ribu kertas.Masya Allah.

3. Imam An Nawawy menghadiri 12 kali majlis ilmu setiap harinya.

4. Al Hafizh Ibnu Hajar Al ‘Asqolany mencari jalan hadits innamal a'malu binniyaat lebih dari seratus buku.
Beliau membaca Mujam Ath Thobrony Shoghir habis sekali duduk antara waktu Zhuhur dan Ashar.

5. Imam Az Zhuhry mendatangi setiap penuntut ilmu baik tua, muda, kecil utk mengambil ilmu dari mereka.

6. Imam Abul 'Alaa Hasan Bin Ahmad setiap hari menulis sambil berdiri karena lampu berada ditempat yang tinggi.

7. Imam Anmathy suka menulis ulang kitab para ulama.
Beliau menulis ulang kitab Thobaqot Ibnu Sa'ad dan Tarikh Baghdad.

8. Imam Al Muzany membaca Arrisalah imam Asy Syafi’y 50 kali.

9. Imam Abdullah Bin Muhammad mempelajari Mughni Ibnu Qudammah 23 kali.

10. Imam Alhur Bin Abdirrohamn mempelajari Irobul Quran selama 45 tahun.

11. Imam Tsa'lab Al Harby tidak pernah meninggalkan majlis Lughoh Arobiyyah selama 50 tahun.

12. Imam Muhammad Bin Ahmad Bin Qudammah menulis dengan tanggannya sendiri tafsir Albaghowy , Almughny, Hilyatul Auliya li Aby nu'aim , Al Ibanah li Ibni Bathoh, dan banyak lagi yg lainnya.

13. Imam Al Jauhary berkata setiap hadits yang aku tidak menelitinya dari seratus jalan maka aku yatim.

14. Imam Abul Hushoin Al Asady mengajar disatu masjid selama 50 tahun.

15. Imam Khilaf Bin Hisyam berkata aku kesulitan dalam memahami beberapa masalah nahwu maka aku infaqkan delapan ratus ribu dirham sampai dimudahkan oleh Allah.

16. Imam Abul Wafa Bin Aqiel menulis kitabnya Alfunun didalam 470 jilid.

17. Imam Zaid Bin Husain Al Kindy bisa membaca dengan qiroah 'asyro dari umur 10 tahun.

18. Imam Abdullah Bin Ahmad Al Khosyab menjual rumahnya untuk membeli buku.

(Disarikan dari kitab Ma'aalim Fi Thoriqi Tholabil Ilmi, dll.)

Penulis: No Name (saya dapat dari Whatsapp, semoga Allah memberkahi penulis artikel ini)

Renungan: Sibuk dengan Diri Sendiri Lebih Baik!

Ada seorang anak yg setiap hari rajin ke masjid, lalu suatu hari ia berkata kepada ayahnya, *"Yah mulai hari ini saya tidak mau ke masjid lagi"*

"lho kenapa?", sahut sang ayah, "karena di masjid saya menemukan orang2 yg kelihatannya agamis tapi sebenarnya tidak, ada yg sibuk dg gadgetnya, sementara yang lain membicarakan keburukan orang lain".

Sang ayah pun berpikir sejenak dan berkata, "baiklah kalau begitu, tapi ada satu syarat yang harus kamu lakukan setelah itu terserah kamu"

"Apa itu?" ,
"ambillah air satu gelas penuh, lalu bawa keliling masjid, ingat jangan sampai ada air yang tumpah"

Si anak pun membawa segelas air berkeliling masjid dengan hati2, hingga tak ada setetes air pun yang jatuh.

Sesampai di rumah sang ayah bertanya, "Bagaimana sudah kamu bawa air itu keliling masjid?", "Sudah".

*"Apakah ada yg tumpah?", "Tidak".*

"Apakah di masjid tadi ada orang yang sibuk dengan gadgetnya?".

"Wah, saya tidak tahu karena pandangan saya hanya tertuju pada gelas ini", jawab si anak.

"Apakah di masjid tadi ada orang2 yang membicarakan kejelekan orang lain?" tanya sang ayah lagi, "Wah, saya tidak dengar karena saya hanya  konsentrasi untuk menjaga air dalam gelas ini".

Sang ayah pun tersenyum lalu berkata, *"Begitulah hidup anakku, jika kamu fokus pada tujuan hidupmu, kamu tidak akan punya waktu untuk menilai kejelekan orang lain*. Jangan sampai kesibukanmu menilai kualitas orang lain membuatmu lupa akan kualitas dirimu".

Mari kita *fokus pada diri sendiri* dalam beribadah, bekerja dan utk *terus menerus bebenah menjadi positif*.

*Semoga kita menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat.*

Penulis:  No Name (saya dapat dari teman via Whatsapp. Semoga Allah memberkahi penulis artikel ini)