السبت، 30 يونيو 2018

Hukum Foto dengan Kamera

Ustadz Wira Mandiri Bachrun menulis:
Fotografi dengan kamera atau HP itu hukumnya boleh, tidak termasuk hukum menggambar makhluk hidup yang dilarang. (Asy Syaikh Saad Asy Syitsri, anggota Hai'ah Kibaril Ulama Saudi, Penasihat Dewan Kerajaan Saudi Arabia).


Demikian juga pendapat Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah..
Maka tidak layak menjadikan ini sebagai alasan untuk mencela, menjadikan landasan al wala' wal baro', bahkan untuk memvonis seseorang sebagai orang yang menyimpang. Satu kontradiksi juga bila ada yang MEMBOLEHKAN VIDEO TAPI TIDAK MEMBOLEHKAN FOTO DIGITAL. Ini karena mungkin tidak paham konsep video. Video pada hakikatnya adalah gambar tetap yang diputar dengan cepat. Semakin cepat gambar tetap itu diputar, maka semakin halus gerakannya. Kemulusan grafik video dihitung dengan tingkat bingkai (frame rate) yang dihitung dengan satuan fps. Tahu apa itu fps? Frame persecond, gambar tetap per sekian detik. Artinya video itu terwujud dari gambar tetap yang diputar sehingga tampak bergerak. Gambar tetap itu bisa tampak bila anda menghentikan sementara video (di-pause). Jadi kalau ingin mengharamkan image digital, haramkan juga video seperti sebagian ulama Yaman. Ini lebih konsisten daripada mencela orang yang berfoto, tapi membolehkan video. WMB. (Sumber: https://www.facebook.com/wira.bachrun/posts/884706195063020)

الاثنين، 18 يونيو 2018

Islam Nusantara Adalah ...


Gus Najih Maimoen:

Awas Islam Nusantara akan Mengembalikan pada Kemusyrikan

Ada sorotan tajam dari kalangan kyai NU di Jawa Tengah mengenai Islam Nusantara, di antaranya diberitakan sebagai berikut.

Putra ulama terkenal KH Maemoen Zubair, KH Najih Maemoen (Gus Najih) mengkritik keras Islam Nusantara.

Gus Najih membuat makalah berjudul “Islam Nusantara dan Konspirasi Liberal”.

“Islam Nusantara hadir untuk mensinkronkan Islam dengan budaya dan kultur Indonesia. Ada doktrin sesat di balik lahirnya wacana Islam Nusantara,” ungkap Gus Najih.

Kata pria ini, dengan Islam Nusantara mereka mengajak umat untuk mengakui dan menerima berbagai budaya sekalipun budaya tersebut kufur, seperti doa bersama antar agama, pernikahan beda agama, menjaga Gereja, merayakan Imlek, Natalan dan seterusnya.

Menurut Gus Najih, para pengusung Islam Nusantara juga ingin menghidupkan kembali budaya-budaya kaum abangan seperti nyekar, ruwatan, sesajen, blangkonan, sedekah laut dan sedekah bumi (yang dahulu bernama nyadran).

“Dalam anggapan mereka, Islam di Indonesia adalah agama pendatang yang harus patuh dan tunduk terhadap budaya-budaya Nusantara. Tujuannya agar umat Islam di Indonesia terkesan ramah, tidak lagi fanatik dengan ke-Islamannya, luntur ghiroh islamiyahnya,” jelas Gus Najih.

Gus Najih menegaskan, ada misi “Pluralisme Agama” di balik istilah Islam Nusantara, di samping  juga ada tujuan politik (baca; partai) tertentu, yang jelas munculnya ide tersebut telah menimbulkan konflik, pendangkalan akidah serta menambah perpecahan di tengah-tengah umat.
Demikian berita yang dilansir suaranasional.com, 09/10/2015.

Mengembalikan kepada kemusyrikan.

Dalam berita itu disebutkan, Menurut Gus Najih, para pengusung Islam Nusantara juga ingin menghidupkan kembali budaya-budaya kaum abangan seperti nyekar, ruwatan, sesajen, blangkonan, sedekah laut dan sedekah bumi.

Ritual bukan dari Islam yang namanya ruwatan, sesajen,  sedekah laut dan sedekah bumi itu bukan sekadar budaya, namun mengandung keyakinan yang kaitannya minta perlindungan (dari aneka bala’ bencana, celaka, sial dan nasib-nasib buruk lainnya) kepada selain Allah Ta’ala.

Padahal, dalam Islam telah ditegaskan,

وَإِن يَمۡسَسۡكَ ٱللَّهُ بِضُرّٖ فَلَا كَاشِفَ لَهُۥٓ إِلَّا هُوَۖ وَإِن يُرِدۡكَ بِخَيۡرٖ فَلَا رَآدَّ لِفَضۡلِهِۦۚ يُصِيبُ بِهِۦ مَن يَشَآءُ مِنۡ عِبَادِهِۦۚ وَهُوَ ٱلۡغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ ١٠٧ [سورة يونس,١٠٧]

Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang [Yunus : 107]

Ketika orang meminta perlindungan kepada selain Allah untuk dientaskan atau dicegah dari bencana dan sebagainya, padahal yang mampu dan yang berhak mengentasnya dan mencegahnya itu hanya Allah Ta’ala, maka berarti orang itu telah membuat tandingan terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala. Itulah kemusyrikan besar (syirik akbar), dosa paling besar yang tidak diampuni oleh Allah Ta’ala bila sampai meninggal tidak bertaubat, dapat mengeluarkan pelakunya dari Islam, segala amal kebaikannya hapus, dan tempatnya di neraka kekal.

Allah Ta’ala berfirman:

وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” [Al-An’am: 88]

Juga firman Allah Ta’ala,

لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ

“Jika kamu mempersekutukan Allah, niscaya akan terhapuslah amalanmu.” [Az-Zumar: 65]

إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ

“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang lalim itu seorang penolong pun.” [Al-Maidah: 72]

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ

“Sesungguhnya orang-orang kafir dari ahli kitab (Yahudi dan Nashrani) dan orang-orang musyrik (akan masuk) neraka jahannam, mereka kekal di dalamnya. Mereka adalah seburuk-buruk makhluq.” [Al-Bayyinah: 6]

Ritual yang dilakukannya berupa ruwatan, sesajen/ sesaji, sedekah bumi, larung laut dan sebagainya itu juga merupakan peribadahan kemusyrikan untuk selain Allah. Itu sangat bertentangan dengan sifat pribadi Muslim yang shalatnya, sembelihannya (nusuk), hidupnya, dan matinya hanya untuk Allah Rabbul ‘alamiin.

قُلۡ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحۡيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ١٦٢ لَا شَرِيكَ لَهُۥۖ وَبِذَٰلِكَ أُمِرۡتُ وَأَنَا۠ أَوَّلُ ٱلۡمُسۡلِمِينَ ١٦٣ [سورة الأنعام,١٦٢-١٦٣]

Katakanlah: sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)” [Al An’am,162-163]

***
Materi sharing dari Whatsapp (via Pak Fadil Basymeleh)
Penulis artikel ini tidak disebutkan.

الاثنين، 4 يونيو 2018

How to Setup CloudFlare Flexible SSL for WordPress


Setting up your free Cloudflare Flexible SSL

  1. Sign up to Cloudflare
  2. Select the free plan
  3. Follow the step for adding your domain name
  4. When you have registered and set up your domain name, click on your domain
  5. At the top there will be a row of icons click on Crypto
  6. The first option will be SSL, select flexible SSL
cloudflare flexible ssl
You have now requested a Flexible SSL Certificate from Cloudflare and will normally take around 15 minutes to issue you one. Cloudflare will tell your Flexible SSL is active by displaying a green active box below.

Preparing WordPress for Cloudflare’s Flexible SSL

IMPORTANT – In your WordPress backend leave your WordPress Address (URL) and Site Address (URL) as HTTP.
Next, you will have to install both of these two plugins below.

CloudFlare Flexible SSL Plugin

This plugin is essential for enabling Flexible SSL on WordPress and will prevent infinite redirect loops when loading WordPress sites under CloudFlare’s Flexible SSL system.
cloudflare flexible ssl plugin

WordPress HTTPS Plugin

This plugin isn’t essential if all of your plugins and links on your website are already HTTPS. Most people’s links aren’t so this plugin changes them all to https.
WordPress HTTPS (SSL)

Configure WordPress HTTPS Plugin’s Settings

  1. Go into the plugin’s settings
  2. Select yes for the proxy setting
  3. Save
https-proxy-setting

Instruct CloudFlare to deliver our content via HTTPS

  1. Go back to Cloudflare
  2. Select your domain
  3. In the row of icons at the top select page rules
  4. Turn “always use HTTPs” on
  5. Add your domain name as the page rule in between two asterisks
  6. Click add rule
cloudflare page rules ssl

Change your WordPress Site Address (URL)

Finally change your Site Address (URL) to “https://”, but make sure you leave the WordPress Address (URL) as “http://”.
**IMPORTANT** If you change your WordPress Address (URL) to “https://” it will break your site. If you change your Site Address (URL) to “https://”, without the Cloudflare Flexible plugin running it will also break.
site-address-url

Check your Cloudflare Flexible SSL is working

That should be you setup with your new free Cloudflare Flexible SSL Certificate. Just visit your website in a browser and check to see if the green lock is showing on the top left of your address bar.

Related Links:

https://www.cloudflare.com/ssl/
https://support.cloudflare.com/hc/en-us/articles/218411427
https://support.cloudflare.com/hc/en-us/articles/200170516-How-do-I-add-SSL-to-my-site-
Source: https://jonnyjordan.com/blog/how-to-setup-cloudflare-flexible-ssl-for-wordpress/


السبت، 2 يونيو 2018

Tips Menerjemahkan Naskah Asing


Tips Menerjemahkan Naskah Asing

Penulis: Ustadz Wira Mandiri Bachrun

Menerjemahkan artikel dari bahasa asing ke bahasa Indonesia sesungguhnya adalah pekerjaan yang menyenangkan. Apalagi bila tulisan yang kita terjemahkan tersebut bermanfaat bagi diri kita dan orang lain. Berikut ini ada sedikit tips bagi teman-teman yang ingin mencoba menerjemahkan tulisan dari bahasa asing ke bahasa Indonesia yang bisa kita singkat dalam sebuah ungkapan:

"Lima Pandai, Mudah Maknanya"

1. LIMA - Lihat Manfaatnya

Ini yang pertama dan utama. Lihat dulu tulisan yang akan diterjemahkan itu bermanfaat, tidak bermanfaat, atau malah membahayakan diri kita atau orang lain. Ini penting karena semuanya akan dimintai pertanggungjawabannya di hadapan Allah subhanahu wata'ala di akhirat.

Kalau tulisan yang kita terjemahkan adalah tulisan yang positif, kemudian dibaca dan bermanfaat bagi banyak orang, maka kita pun akan dibalas dengan kebaikan. Kalau tulisan itu dapat membahayakan orang lain -misalnya dapat menyeret mereka kepada perilaku menyimpang- maka tinggalkanlah.

Bila Anda seorang penerjemah yang dibayar oleh pihak tertentu, jangan pernah berpikir "Saya adalah penerjemah profesional yang dibayar untuk menerjemahkan apa saja." Jadilah seorang penerjemah yang idealis, karena kalau ada orang yang berperilaku menyimpang gara-gara Anda, maka Anda berdosa karena telah ikut serta menjerumuskan mereka.

'Tolong menolonglah kalian dalam kebaikan, jangan tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan."

Dan yang kalau naskah Anda terjemahkan tidak ada manfaatnya sama sekali, maka tinggalkan saja. Waktu kita di dunia sangat berharga, jangan digunakan untuk perkara yang sia-sia.

2. PANDAI - Pahami Global dan Tandai Kata-kata yang Sulit

Memahami naskah secara global sangat penting dalam menerjemahkan. Dari sini kita bisa tahu alur naskah dan apa pesan inti yang ingin disampaikan penulis. Lebih dari itu, dengan memahami alur global sebuah naskah, kita bisa melakukan partisi naskah (lihat point ketiga) sehingga menerjemahkan menjadi lebih mudah.

Setelah memahami naskah secara global, tandai kata-kata yang sulit dalam naskah, kemudian catat dalam sebuah buku, lalu cari artinya di kamus atau referensi lainnya. Bisa saja coret-coretan ini Anda lakukan di naskah asli, tapi kalau saya sendiri sayang sama buku aslinya kalau harus dicoret-coret.

3. MUDAH - Terjemahkan Mulai Bagian yang Termudah

Kerja menerjemahkan adalah kerja dengan tingkat kebosanan yang sangat tinggi. Rekan-rekan yang sudah lama berkecimpung di dunia ini pasti tahu rasanya. Apalagi naskah yang diterjemahkan cukup panjang. Oleh karena itu kerjakanlah mulai dari bagian yang termudah, kemudian agak sulit sedikit, lalu yang terakhir yang benar-benar sulit. Dengan demikian kita akan semakin terpacu untuk menyelesaikan terjemahan. Apabila bagian yang sulit kita kerjakan terlebih dahulu, kebosanan akan lebih mudah menyerang kita.

4. MAKNANYA – Ingat bahwa Terjemahan adalah Transfer Makna bukan Transfer Tata Bahasa

Ini yang sering kali dilupakan oleh para penerjemah, terutama penerjemah naskah dari Bahasa Arab. Menerjemahkan adalah pekerjaan mentransfer informasi dari bahasa asing ke bahasa kita, bukan sekedar mengganti kata asing ke kata dalam bahasa Indonesia. Seringkali kita dapatkan ketidaknyamanan ketika membaca naskah terjemahan karena si penerjemah masih mengadopsi gaya bahasa asing dari naskah yang dia terjemahkan.

Sebagai contoh, di dalam bahasa Arab pola yang dipergunakan adalah kata kerja – subyek, berbeda dengan bahasa Indonesia yang mendahulukan subyek daripada kata kerjanya. Kalimat dalam bahasa Arab "Qoola Rasulullah" akan lebih nyaman di telinga kita bila diartikan "Rasulullah bersabda" daripada "Bersabda Rasulullah".

Ini beberapa tips yang mungkin bisa menambah khazanah kita dalam menerjemahkan naskah-naskah asing. Mungkin masih banyak lagi kiat-kiat yang dapat mempermudah pekerjaan menerjemah yang bisa kita bahas di lain waktu.

Sebagai penutup, satu hal yang harus diingat oleh rekan-rekan penerjemah, pekerjaan menerjemahkan adalah pekerjaan mulia. Kalimat ini harus sering diulang untuk memotivasi diri kita. Karena tidak semua orang bisa berbahasa asing dengan baik, maka di sinilah peran penerjemah untuk mentransfer ilmu yang bermanfaat dengan amanah dan nyaman untuk dipahami.

Jadi, teruslah berkarya dengan menerjemahkan ilmu, semoga saudara-saudara kita yang lain bisa mengambil manfaat dari karya-karya terjemahan kita. Jangan lupa langkahnya:

"Lima Pandai Mudah Maknanya"

Selamat Berkarya!

Note: Artikel ini ditulis pada tanggal 13 Juni 2011, atau mungkin lebih awal dari itu.

Sumber: https://www.facebook.com/wira.bachrun/posts/871448996388740